Sunayaneyecare – Vitamin D kembali menjadi sorotan setelah sejumlah penelitian terbaru menemukan bahwa asupan yang cukup dari vitamin ini dapat menurunkan risiko kanker usus besar (kolorektal). Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal medis Gastroenterology , peneliti menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi dalam darah memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar dibandingkan mereka yang mengalami defisiensi vitamin tersebut.
Temuan Studi
Penelitian yang melibatkan lebih dari 12.000 partisipan dari berbagai negara ini menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang memadai, terutama dari sumber alami seperti sinar matahari atau makanan kaya vitamin D (seperti ikan diabetes, telur, dan produk susu yang difortifikasi), berkaitan dengan penurunan risiko kanker usus besar hingga 30%.
“Vitamin D memiliki efek antiinflamasi dan mendukung sistem imun, yang diduga kuat berperan dalam pencegahan pertumbuhan sel kanker di usus besar,” kata Dr. Maria Lopez, salah satu peneliti utama studi tersebut.
Peran Vitamin D dalam Kesehatan Tubuh
Vitamin D diketahui membantu tubuh menyerap kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Namun, sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin ini juga mempengaruhi ekspresi gen yang terkait dengan pertumbuhan sel, peradangan, dan fungsi imun – semua faktor yang penting dalam pencegahan kanker.
Konsumsi Harian yang dihamparkan
Kebutuhan vitamin D harian dapat bervariasi tergantung usia, kondisi medis, serta paparan sinar matahari. Secara umum, angka kecukupan gizi (AKG) vitamin D untuk orang dewasa adalah sekitar 600–800 IU per hari. Namun, dalam beberapa kasus, suplementasi tambahan bisa direkomendasikan oleh dokter, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang minim sinar matahari atau memiliki gangguan penyerapan nutrisi.
Kesimpulan
Meskipun vitamin D bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi risiko kanker usus besar, penelitian ini menambah bukti pentingnya menjaga kadar vitamin D yang optimal untuk kesehatan secara menyeluruh. Kombinasi pola makan seimbang, olahraga teratur, serta deteksi dini tetap menjadi pilar utama dalam pencegahan kanker.
